Senin, 07 Oktober 2013

Cara Melihat Aura Tanpa Mantra


PONDOK KONSULTASI - Istilah aura memang sudah bukan hal yang asing lagi bagi kita, tapi hanya sedikit dari kita yang memahami cara untuk melihat dan membaca aura, berikut adalah cara melihat aura tanpa mantra:

I. Apa itu Aura?

Aura adalah merupakan medan energi yang memancarkan gelombang elektomaknetik. Tubuh kita ini dikelilingi oleh aura yang berupa cahaya/warna. Medan energi yang ada di tubuh kita tampak berwarna-warni dan memiliki warna tertentu yang merupakan warna dominan/warna utama.
Aura dapat dianalogikan seperti sidik jari, warna aura itu unik pada setiap orang.
Ukuran dan kecemerlangan pancaran aura itu berkaitan dengan:
- menunjukkan kesehatan jasmaniah,mental,emosional dan spiritual dari orang yang bersangkutan pada saat tertentu
- Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kedewasaan kepribadian seseorang.
- Aura manusia berwarna-warni sesuai dengan kepribadian dan kehidupan seseorang.
Masing-masing warna aura menunjukkan kepribadian yang berbeda.
- Panjang pendeknya aura dapat dideteksi dengan indra peraba kulit atau dengan dowser
- Aura seseorang dapat mempengaruhi maupun dapat dipengaruhi oleh lingkungan sehingga bisa cerah atau buram karena faktor lingkungan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura tetap cemerlang, diantaranya :
- Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
- Olahraga yang cukup dan teratur.
- Memenuhi kebutuhan tubuh akan udara segar.
- Istirahat dengan cukup, mengurangi rokok, alkohol dan obat terlarang.
- Mengurangi gerak hati, gerak pikir dan kegiatan-kegiatan yang buruk.
- Mengurangi sikap hati yang kasar, mudah emosi dan memperbanyak rasa kasih sayang.

II. Melihat Aura (tanpa mantra)

1. Melihat aura dengan jari tangan
Carilah tembok berwarna putih, duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok.Ambil napas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukanlah sebanyak 5 kali. Gosokkan kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkan masing2 jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30Cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan2 kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yg memancar dari ujung jari kita.

2. Melihat aura dengan telapak tangan
Tarik nafas dan gosok kedua telapak tangan seperti cara No. 1. Tempelkan salah satu telapak tangan pada tembok berwarna putih. Tarik napas, tahan & hembuskan. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.

3. Melihat Aura diri sendiri
Letakkan cermin besar dihadapan kita, duduk dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan2 dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat biasanya berwarna putih yang merupakan warna aura kita yg sesungguhnya. Tataplah terus sampai melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil mulailah mencoba melihat aura orang lain.

4. Melihat Aura Orang Lain
Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.

III. Arti warna Aura

* Ungu, tingkat pencapaian kerohanian, hubungan Illahi, mistik. Terletak pada kelenjar pituitari atau ubun-ubun.
* Nila, kebijaksanaan mendalam, bersifat seni, penguasaan diri dan selaras dengan alam. Terletak di kelenjar pineal atau jidat.
* Biru, bermental kuat, kecerdasan dan pemikir nalar.
* Biru gelap, merupakan sifat curiga. Terletak di otak.
* Hijau, keseimbangan, harmoni, penyembuhan dan mudah menyesuaikan diri.
* Hijau gelap, penuh tipuan, licik. Terletak di leher.
* Kuning, kasih sayang, baik hati, belas kasihan dan optimis
* Kuning gelap, curiga dan tamak. Terletak di jantung.
* Oranye, energi dan kesehatan tubuh, berhubungan dengan penyakit dan vitalitas fisik yang rendah.
* Oranye gelap, memperlihatkan kecerdasan yang rendah. Terletak di lambung dan limpa.
* Merah, kehidupan jasmaniah, ambisi dan penuh birahi.
* Merah gelap, ganas dan penuh nafsu.
* Merah muda(pink), kasih tanpa pamrih, kelembutan hati, sopan santun. Terletak di bawah pusar.
* Coklat, pelit, mementingkan diri sendiri dan egois.
* Abu-abu, kemurungan, energi rendah dan rasa takut.
* Hitam, jahat, culas dan bermaksud buruk.
* Putih, menunjukan tingkat kerohanian yang tinggi.
* Perak, energi tinggi dan sangat berguna.
* Emas, diri yang luhur dan pencapaian kerohanian yang tinggi.

IV. Tambahan

Aura Pada manusia yang kita lihat itu, terdiri dari tiga bagian yaitu,
1. Bagian pertama atau bagian yang paling dekat dengan permukaan tubuh yang seakan menyelimuti dan mengikuti lekuk tubuh secara tepat adalah Aura Kembaran kita.(atau disebut juga Aura kembaran Etheris).Warna Aura ini kebanyakan berwarna gelap atau kadang agak kelabu.
2. Lapisan Kedua terletak diatasnya atau diluarnya adalah Aura bagian dalam yang sedikit banyak mencermin kankeadaan kesehatan si pemilik tubuh tsb.
3. Lapisan ketiga adalah lapisan diatasnya lagi atau dibagian luarnya lagi yang kita sebut Aura bagian luar , yang sangat banyak terpengaruh oleh keadaan mental atau kebatinan orang yang bersangkutan.

Rabu, 28 Agustus 2013

Para Leluhur Orang Sunda dan Makam-makamnya

Para Leluhur Orang Sunda dan Makam-makam
  1. Pangeran Jayakarta (Rawamangun Jakarta)
  2. Eyang Prabu Kencana (Gunung Gede, Bogor)
  3. Syekh Jaenudin (Bantar Kalong)
  4. Syekh Maulana Yusuf (Banten)
  5. Syekh Hasanudin (Banten)
  6. Syekh Mansyur (Banten)
  7. Aki dan Nini Kair (Gang Karet Bogor)
  8. Eyang Dalem Darpa Nangga Asta (Tasikmalaya)
  9. Eyang Dalem Yuda Negara (Pamijahan Tasikmalaya)
  10. Prabu Naga Percona (Gunung Wangun Malangbong Garut)
  11. Raden Karta Singa (Bunarungkuo Gn Singkup Garut)
  12. Embah Braja Sakti (Cimuncang, Lewo Garut)
  13. Embah Wali Tangka Kusumah (Sempil, Limbangan garut)
  14. Prabu Sada Keling (Cibatu Garut)
  15. Prabu Siliwangi (Santjang 4 Ratu Padjadjaran
  16. Embah Liud (Bunarungkup, Cibatu Garut)
  17. Prabu Kian Santang (Godog Suci, garut)
  18. Embah Braja Mukti (Cimuncang, Lewo Garut)
  19. Embah Raden Djaenuloh (Saradan, Jawa Tengah)
  20. Kanjeng Syekh Abdul Muhyi (Pamijahan Tasikmalaya)
  21. Eyang Siti Fatimah (Cibiuk, Leuwigoong Garut)
  22. Embah Bangkerong (Gunung Karantjang)
  23. Eyang Tjakra Dewa (Situ Lengkong, Pandjalu Ciamis)
  24. Eyang Prabu Tadji Malela (Gunung Batara Guru)
  25. Prabu Langlang Buana (Padjagalan, Gunung Galunggung
  26. Eyang Hariang Kuning (Situ Lengkong Pandjalu Ciamis)
  27. Embah Dalem Salinggih (Cicadas, Limbangan Garut)
  28. Embah Wijaya Kusumah (Gunung Tumpeng Pelabuhan Ratu)
  29. Embah Sakti Barang (Sukaratu)
  30. Syekh Abdul Rojak Sahuna (Ujung Kulon Banten)
  31. Prabu Tjanar (Gunung Galunggung)
  32. Sigit Brodjojo (Pantai Indramayu)
  33. Embah Giwangkara (Djayabaya Ciamis)
  34. Embah Haji Puntjak (Gunung Galunggung)
  35. Dewi Tumetep (Gunung Pusaka Padang, Ciamis)
  36. Eyang Konang Hapa/Embah Wrincing Wesi (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  37. Embah Terong Peot/Batara Cengkar Buana (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  38. Embah Sanghyang Hawu/Embah Djaya Perkosa (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  39. Embah Nanggana (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  40. Prabu Geusan Ulun (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  41. Nyi Mas Ratu Harisbaya (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  42. Eyang Anggakusumahdilaga (Gunung Pusaka Padang Ciamis)
  43. Eyang Pandita Ratu Galuh Andjarsukaresi (Nangerang)
  44. Embah Buyut Hasyim (Tjibeo Suku Rawayan, Banten)
  45. Eyang Mangkudjampana (Gunung Tjakrabuana, Malangbong Garut)
  46. Embah Purbawisesa (Tjigorowong, Tasikmalaya)
  47. Embah Kalidjaga Tedjakalana (Tjigorowong, Tasikmalaya)
  48. Embah Kihiang Bogor (Babakan Nyampai, Bogor)
  49. Aki Wibawa (Tjisepan, Tasikmalaya)
  50. Embah wali Mansyur (Tomo, Sumedang)
  51. Prabu Nagara Seah (Mesjid Agung Tasikmalaya)
  52. Sunan Rumenggang (Gunung Batara Guru)
  53. Embah Hadji Djaenudin (Gunung Tjikursi)
  54. Eyang Dahian bin Saerah (Gunung ringgeung, garut)
  55. Embah Giwangkarawang (Limbangan Garut)
  56. Nyi Mas Layangsari (Gunung Galunggung)
  57. Eyang Sunan Cipancar (Limbangan garut)
  58. Eyang Angkasa (Gunung Kendang, Pangalengan)
  59. Embah Kusumah (Gunung Kendang, Pangalengan)
  60. Eyang Puspa Ligar (Situ Lengkong, Panjalu Ciamis)
  61. Kimandjang (Kalapa 3, Basisir Kidul)
  62. Eyang Andjana Suryaningrat (Gunung Puntang Garut)
  63. Gagak Lumayung (Limbangan Garut)
  64. Sri Wulan (Batu Hiu, Pangandaran Ciamis)
  65. Eyang Kasepuhan (Talaga Sanghiang, Gunung Ciremai)
  66. Aki manggala (Gunung Bentang, Galunggung)
  67. Ki Adjar Santjang Padjadjaran (Gunung Bentang, Galunggung)
  68. Eyang Mandrakuaumah (Gunung Gelap Pameungpeuk, Garut)
  69. Embah Hadji Muhammad Pakis (Banten)
  70. Eyang Boros Anom (Situ Lengkong, Pandjalu Ciamis)
  71. Embah Raden Singakarta (Nangtung, Sumedang)
  72. Raden Rangga Aliamuta (Kamayangan, Lewo-Garut)
  73. Embah Dalem Kasep (Limbangan Garut)
  74. Eyang Imam Sulaeman (Gunung Gede, Tarogong)
  75. Embah Djaksa (Tadjursela, Wanaraja)
  76. Embah Wali Kiai Hadji Djafar Sidik (Tjibiuk, Garut)
  77. Eyang Hemarulloh (Situ Lengkong Pandjalu)
  78. Embah Dalem (Wewengkon, Tjibubut Sumedang
  79. Embah Bugis (Kontrak, Tjibubut Sumedang)
  80. Embah Sulton Malikul Akbar (Gunung Ringgeung Garut)
  81. Embah Dalem Kaum (Mesjid Limbangan Garut)
  82. Mamah Sepuh (Pesantrean Suralaya
  83. Mamah Kiai hadji Yusuf Todjiri (Wanaradja)
  84. Uyut Demang (Tjikoneng Ciamis)
  85. Regregdjaya (Ragapulus)
  86. Kiai Layang Sari (Rantjaelat Kawali Ciamis)
  87. Embah Mangun Djaya (Kali Serayu, Banjarnegara)
  88. Embah Panggung (Kamodjing)
  89. Embah Pangdjarahan (Kamodjing)
  90. Syekh Sukri (Pamukiran, Lewo Garut)
  91. Embah Dipamanggakusumah (Munjul, Cibubur)
  92. Aki Mandjana (Samodja, Kamayangan)
  93. Eyang Raksa Baya (Samodja, Kamayangan)
  94. Embah Dugal (Tjimunctjang (
  95. Embah Dalem Dardja (Tjikopo)
  96. Embah Djaengranggadisastra (Tjikopo)
  97. Nyi Mas Larasati (Tjikopo)
  98. Embah Dalem Warukut (Mundjul, Cibubur)
  99. Embah Djaya Sumanding (Sanding)
  100. Embah Mansur Wiranatakusumah (Sanding)
  101. Embah Djaga Alam (Tjileunyi)
  102. Sembah Dalaem Pangudaran (Tjikantjung Majalaya)
  103. Sembah Dalem Mataram (Tjipantjing)
  104. Eyang Nulinggih (Karamat Tjibesi, Subang)
  105. Embah Buyut Putih (Gunung Pangtapaan, Bukit Tunggul)
  106. Embah Ranggawangsa (Sukamerang, bandrek)
  107. Eyang Yaman (Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)
  108. Embah Gurangkentjana(Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)
  109. Embah Gadjah Putih (Tjikawedukan Gunung Wangun)
  110. Ratu Siawu-awu (Gunung Gelap, Pameungpeuk Sumedang)
  111. Embah Mangkunegara (Cirebon)
  112. Embah Landros (Tjibiru Bandung)
  113. Eyang Latif (Tjibiru Bandung)
  114. Eyang Penghulu (Tjibiru Bandung)
  115. Nyi Mas Entang Bandung (Tjibiru Bandung)
  116. Eyang Kilat (Tjibiru Bandung)
  117. Mamah Hadji Umar (Tjibiru Bandung)
  118. Mamah Hadji Soleh (Tjibiru Bandung)
  119. Mamah Hadji Ibrahim (Tjibiru Bandung)
  120. Uyut Sawi (Tjibiru Bandung)
  121. Darya bin Salmasih (Tjibiru Bandung)
  122. Mamah Hadji Sapei (Tjibiru Bandung)
  123. Embah Hadji Sagara Mukti (Susunan Gunung Ringgeung)
  124. Eyang Istri (Susunan Gunung Ringgeung)
  125. Eyang Dewi Pangreyep (Gunung Pusaka Padang Garut)
  126. Ratu Ayu Sangmenapa (Galuh)
  127. Eyang Guru Adji panumbang (Tjilimus Gunung Sawal)
  128. Eyang Kusumah Adidinata (Tjilimus Gunung Sawal)
  129. Eyang Rengganis (Pangandaran Ciamis)
  130. Ki Nurba’in (Sayuran, Gunung Tjikursi)
  131. Buyut Dasi (Torowek Tjiawi)
  132. Embah Buyut Pelet (Djati Tudjuh Kadipaten)
  133. Embah Gabug (Marongge)
  134. Eyang Djayalaksana (Samodja)
  135. Nyi Mas Rundaykasih (Samodja)
  136. Nyi Mas Rambutkasih (Samodja)
  137. Eyang Sanghiang Bongbangkentjana (Ujung Sriwinangun)
  138. Eyang Adipati Wastukentjana (Situ Pandjalu Ciamis)
  139. Eyang Nila Kentjana (Situ Pandjalu, Ciamis)
  140. Eyang Hariangkentjana (Situ Pandjalu Ciamis)
  141. Embah Dalem Tjikundul (Mande Cianjur)
  142. Embah Dalem Suryakentjana (PantjanitiCianjur)
  143. Embah Keureu (Kutamaneuh Sukabumi)
  144. Ibu Mayang Sari (Nangerang Bandrek Garut)
  145. Eyang Prabu Widjayakusumah (Susunan Payung Bandrek Garut)
  146. Embah Sayid Kosim (Gunung Alung Rantjapaku)
  147. Embah Bang Sawita (Gunung Pabeasan Limbangan Garut)
  148. Uyut Manang Sanghiang (Banten)
  149. Eyang Ontjar (Nyampai Gunung Bungrangrang)
  150. Eyang Ranggalawe (Talaga Cirebon)
  151. Ibu Siti Hadji Djubaedah (Gunung Tjupu Banjar Ciamis)
  152. Mamah Sepuh ((Gunung Halu Tjililin Bandung)
  153. Embah Sangkan Hurip (Ciamis)
  154. Embah Wali Abdullah (Tjibalong Tasikmalaya)
  155. Mamah Abu (Pamidjahan Tasikmalaya)
  156. Embah Dalem Panungtung Hadji Putih Tunggang Larang Curug Emas (Tjadas Ngampar Sumedang)
  157. Raden AstuManggala (Djemah Sumedang)
  158. Embah Santiung (ujung Kulon Banten)
  159. Eyang Pandita (Nyalindung Sumedang)
  160. Embah Durdjana (Sumedang)
  161. Prabu Sampak Wadja (Gunung Galunggung Tasikmalaya)
  162. Nyi Mas Siti Rohimah/Ratu Liongtin (Jambi Sumatera)
  163. Eyang Parana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  164. Eyang Singa Watjana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  165. Eyang Santon (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  166. Eyang Entjim (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  167. Eyang Dempul Wulung (Djaga Baya Ciamis)
  168. Eyang Dempul Walang (Djaga Baya Ciamis)
  169. Eyang Giwangkara (Djaga Baya Ciamis)
  170. Embah Wali Hasan (Tjikarang Bandrek, Lewo Garut)
  171. Embah Raden Widjaya Kusumah (Tjiawi Sumedang)
  172. Dalem Surya Atmaja (Sumedang)
  173. Eyang Rangga Wiranata (Sumedang)
  174. Eyang Mundinglaya Dikusumah (sangkan Djaya, Sumedang)
  175. Eyang Hadji Tjampaka (Tjikandang, Tjadas Ngampar Sumedang)
  176. Eyang Pangtjalikan (Gunung Ringgeung Garut)
  177. Eyang Singa Perbangsa (Karawang)
  178. Embah Djaga Laut (Pangandaran)
  179. Raden Ula-ula Djaya (Gunung Ringgeung Garut)
  180. Raden Balung Tunggal (Sangkan Djaya, Sumedang)
Makam-makam di atas baru sebagian kecil saja yang bisa disampaikan. Masih banyak lagi situs sejarah dan makam keramat yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Selasa, 16 Juli 2013

PENGOBATAN ALTERNATIF


Pengobatan alternatif yang dikembangkan oleh Kang Oboy untuk berbagai macam penyakit, problem kehidupan, depresi, dan penyakit-penyakit tertentu .
 Dengan penyaluran energi inti hikmah ke bagian yang sakit dan media terapi air asma' ulhusna, dapat mematikan sel-sel penyakit yang ada di dalam tubuh anda dengan kuasa Allah SWT. Dan apabila berkenan untuk penyakit fisik/ medis bisa dilakukan transfer inti penyakit/ energi negatif ke media perantara dengan melalui proses dzikir dan munajat kepada Allah. Sehingga proses untuk penyembuhan bisa menjadi lebih akurat.


Seperti kita ketahui bahwa masih banyak penyakit penyakit  yang sampai saat ini masih sangat sulit untuk diobati. Tetapi kita harus ingat bahwa Allah menurunkan penyakit kepada manusia selalu bersamaan dengan obatnya, hanya saja manusia belum tahu obat yang diturunkanya tadi, kecuali kepada orang orang tertentu. 



Jika Anda mengalami problem berbagai penyakit dan masalah seperti diatas, dan belum menemukan pengobatan yang baik, kami akan berusaha mengatasi masalah anda melalui cara pengobata DI PONDOK KONSULTASI KANG OBOY  Segera hubungi kami melalui telpon, 0878-7875-3361, e-mail jakatingkir397@ymail.com,PIN BB 5A02B70E. fb pondok konsultasi kang oboy. kami siap membantu anda

Jumat, 12 Juli 2013

KEL BESAR PONDOK KONSULTASI



                        KEL BESAR PONDOK KONSULTASI  SIAP MEMBANTU ANDA
Dengan menggunakan energi inti hikmah dari kekuatan dzikir dan doa kepada Allah SWT, insya Allah mampu menetralisir segala macam bentuk masalah dan penyakit yang anda derita dan menyembuhkannya sampai tuntas. Adapun sakit yang dapat kami bantu kesembuhannya adalah :


- SEGALA MACAM PENYAKIT FISIK seperti : Kanker, Tumor, Gagal ginjal, Diabetes, Hipertensi, Hernia, Sakit Jantung, Lemah syahwat, Magg, Batu ginjal, Kencing batu, Liver, dan sebagainya.

- SEGALA MACAM PENYAKIT PSIKIS seperti : Sering merasa takut/cemas, Menyapih anak, Menghentikan mengompol, Stress, Gangguan Jiwa dan sebagainya.


- SEGALA MACAM PENYAKIT NON MEDIS / GHOIB seperti : Santet, Teluh, Kerasukan, Ganguan Jin, dan sebagainya.


                                          METODE PENGOBATAN :
Dengan penyaluran energi inti hikmah ke bagian yang sakit dan media terapi air asma' ulhusna, dapat mematikan sel-sel penyakit yang ada di dalam tubuh anda dengan kuasa Allah SWT. Dan apabila berkenan untuk penyakit fisik/ medis bisa dilakukan transfer inti penyakit/ energi negatif ke media perantara dengan melalui proses dzikir dan munajat kepada Allah. Sehingga proses untuk penyembuhan bisa menjadi lebih akurat.

 Media Penyembuhan berupa :
- Air Asma' ulhusna, air mineral yang telah di Asma' dan diritual khusus untuk membantu menyembuhkan segala macam penyakit


- Ramuan herbal yang terjamin mutunya.

Jangan pernah menyerah terhadap penyakit, karena kuasa Allah lebih dari apapun. Allah menurunkan penyakit pasti juga menurunkan obatnya, tinggal bagaimana manusia yang telah diberikan akal dan pikiran tersebut untuk berusaha mencari obatnya. Seperti pada apa yang disabdakan Rosulullah SAW :

 "Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat serta menjadikan untuk kalian setiap penyakit ada obatnya. Karena itu berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram ". (HR Abu Dawud)

 Dan pengobatan yang paling mujarab untuk menyembuhkan segala macam penyakit adalah pengobatan dengan cara-cara al-hikmah yang berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadist. Karena hanya dengan cara itulah segala macam penyakit bisa sembuh total. Bi idznillah...
" Sesungguhnya telah Allah datangkan sebuah Kitab (Al-Qur'an) berisi Ilmu Pengetahuan kepada Kita semua, sebagai Petunjuk dan Rahmat bagi Orang2 yang beriman" (QS. Al A'raaf : 52)

" Yaa Allah, Tuhan Manusia, Lenyapkanlah penderitaan, dan sembuhkanlah karena Engkaulah yang dapat menyembuhkan tak ada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, yakni penyembuhan yang tidak meninggalkan (bekas) penyakit lagi ". (HR Buchari & Muslim)

TERAPI JARAK JAUH

Bila anda tak mampu datang ke Pondok konsultasi yang beralamat KAMPUNG GURUBUG RT 002 RW 005 NO 1 KEL.BOJONG NANGKA KEC KELAPA DUA KAB TANGERANG BANTEN 15821 karena terkendala jarak yang jauh, bisa dilakukan pengobatan dari jarak jauh. Bagi anda yang ingin berobat jarak jauh tinggal mengirim data-data pribadi ke kami ke e-mail jakatingkir397@ymail.com tau hub Pin.BB 5A02B70E Hp. 0878-7875-3361 , sertakan foto terakhir seluruh tubuh  dan sejarah penyakit yang di derita.  Untuk pembayaran mahar, bisa di lakukan lewat transfer bank.

Salah satu cara mengobati orang terkena Santet / guna-guna.
pertama tama siapkan segelas air minum yg akan dibacakan doa ini.setelah selesai semua doanya lalu tiupkan ke dalam gelas lalu segera minumkan ke yg sakit. bacalah niat nya dulu:
niatnya :
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Nawaitusy syifaa’a minallaahi ta’aala
Allaahummasyfi antasy-syaafii
Allaahumma’aafi antal ma’aafii.
setelah itu diteruskan dengan doa dibawah ini..
Surah Al-Fatihah 7 kali
Surah Al-Ikhlas 13 kali
Surah Al-Falaq 3 kali
Surah An-Naas 7 kali
diteruskan dengan bacaan
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim
Allaahumma innii as-aluka Yaa Qodiimu, Yaa Daa’imu, Yaa Fardu, Yaa Witru, Yaa Ahadu, Yaa Shomadu, Yaa hayyu Yaa Qoyyuum, Yaa Dzal Jalaali Wal Ikroom
Fain tawallaw faqul hasbiyallaahu laa ilaaha illaahuwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa robbul ‘arsyil ‘azhiim.....

Rabu, 24 April 2013

PONDOK KONSULTASI


INI LOGO KELUARGA BESAR PONDOK KONSULTASI  YANG BERADA DI KAMPUNG GURUBUG RT OO2/05 NO.I  KELURAHAN BOJONG NANGKA KEC. KELAPA DUA KAB. TANGERANG BANTEN

Senin, 18 Februari 2013

DOA AGAR DI CINTAI



suami/Istri yang sudah tidak mencintai lagi atupun Rekan rekan yang sedang mengharap Cinta seseorang dengan maksud untuk di nikahinya maka amalkan lah amalan di bawah ini dengan cara :

>> Sediakan Rokok/Makanan/Minuman
>> Sholat hajat dua Rakaat di tengah Malam
>> Setelah selesai Sholat hajat baca Istighfar 100x
>> Baca Sholawat 100x
>> Kemudian membaca Ayat di bawah ini 41x

http://img407.imageshack.us/img407/3041/mahabbahrj7.jpg


`Asallaahu an-yakuffa ba`salladziina kafaruu wallaahu asyaddu ba`san wa asyaddu tankilla.`
Artinya : " Mudah-mudahan Allah Menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah sangat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya). " (QS.An-nisa : 84)

>> Setiap selesai sekali Membaca ayat tersebut tiupkanlah pada rokok/makanan/minuman yang telah di sediakan

>> Setelah selesai membaca ayat tersebut di atas maka bacalah kata-kata berikut

" Ya Allah berkat ayat ini semoga.........bin.............(orang yang di maksud)mencintaiku."

>> Usahakan Rokok/makanan/minuman di nikmati oleh orang yang dimaksud tanpa mengetahui maksud dan tujuan nt lur….