Rabu, 26 Desember 2012

MAKAM KERAMAT SOLEAR

                                                   KERAMAT SOLEAR


Keramat Solear yang berlokasi di Kecamatan Solear pecahan dari Kecamatan Clsoka, selain dikenal oleh masyarakat Kabupaten Tangerang, juga sudah dikenal oleh orang dari luar Tangerang. Pasalnya, sudah banyak , orang yang datang dari berbagai daerah tersebut untuk berziarah ke Keramat Solear.
Keramat Solear sudah ada sejak 1552. konon sejarahnya sebagai tempat berkumpulnya para wali dalam perjalanannya dari Cirebon menuju Banten. "Secara detail, terus terang belum ada yang tahu persis sejarah sebenarnya tempat ini,"




 MAKAM SYEKH MAS MASAD



Di Keramat Solear terdapat makam beberapa pengikut setia para wali, di antaranya Makam Syekh Mas Massad yang sering didatangi peziarah untuk melakukan doa. Makam tersebut berada di bawah pohon tua yang berusia ratusan tahun dengan dikelilingi tembok dan padepokan untuk berdoa dan terdapat ratusan kera liar sebagai penghuni hutan sekitar keramat. "Mungkin mencapai sekitar 500 hingga 600. ekor kera yang terbagi atas dua kelompok," 

 
 makam syekh mas masad

Keramat Solear yang memiliki luas 4 hektar dan menjadi aset , masyarakat sebagai ladang mata pencaharian selain bertani. Secara swadaya masyarakat memelihara kelestarian alam dan menjual makanan kera setiap hari libur nasional, terutama libur bulan Maulud dan libur Idul Fitri."Pernah pihak desa mendapat uang Rp 100 juta lebih dari hasil penjualan likel masuk dan parkir. Setiap tahun peziarah dari berbagai daerah selalubertambah." kata Ade Kuncen sebutan akrab Ade Gunawan yang setia menemani Hasan dalam memelihara Keramat Solear.
Ditambahkan Ade. "perilaku kera liar tidak mengganggu peziarah dan hanya meminta makanan saja. Kera tersebut juga memperlihatkan perilaku peziarah selama hidupnya. Misalnya, kalau orang yang berkelakuan suka kawin, maka kera tersebut melakukan kawin di hadapan orang tersebut. Jika orang itu memberikan makanan dari uang yang Tidak halal, maka kera itu tidak mau makan makanan tersebut. Sudah banyak kejadian yang menarik dari Keramat Solear ini,"





Pemkab Tangerang pernah merehab Keramat Solear dengan menambah bangunan di sekitar makam, namun menjadi malapetaka. "Pemborong yang mengerjakan proyek itu akhirnya bangkrut. Pernah juga Pemda menanam ratusan pohon, namun semua pohon tidak hidup. Hasil musyawarah para tokoh masyarakat menyimpulkan, bahwa Keramat Solear tidak mau menerima pembangunan yang menghilangkan keasliannya sehingga kondisinya seperti tidak diurus,"






  hal menarik lainnya dari Keramat Solear. "Biasanya setiap bulan Mulud. adapertempuran antara dua kelompok kera untuk memperebutkan daerah kekuasaan dan kelompok yang kalah akan diusir dari wilayahnya," tambahnya.Selain itu, setiap perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diadakan lomba panjat pinang bagi para kera dengan hadiah makanan kesukaan mereka. "Mereka berlomba seperti manusia, dengan memanjat pinang yang dilumuri cairan pelicin untuk mendapatkan hadiah. Pastinya seru kalau melihatnya karena tidak ada di daerah lain,"
, kera di Keramat Solear mempunyai proteksi sendiri secara alami. Misalnya, bila ada peziarah membawa salah satu kera, maka orang tersebut akan sakit dan obatnya hanya dengan mengembalikan kera yang dibawanya ke tempat semula. "Di sini, ada raja kera yang tidak terlihat oleh kasat mata. Pernah ada penampakan saat ada shooting acara "Mencari Jejak Misteri" di ANTV. Raja kera itu muncul dengan wujud besar dan berwarna pulih." tandasnya.Keramat Solear selain menjadi tempat untuk memanjatkan doa kepada para pengikut wali, juga berpotensi menjadi objek wisata dan sumber pendapatan daerah Kabupaten Tangerang bila dikelola dengan baik.


 

Saya juga menanyakan makam siapa saja yang paling sering di ziarahi oleh para pengunjung, makam Shech Mas masad lah yang paling sering di kunjungi oleh peziarah yang letaknya di depan.

 

(pemakam Nyai mayang sari. Dari situ saya langsung tertarik dengan makam yang satu ini. Saya mencoba menggali siapa sebenarnya Nyai mayang sari ini, tidak ada informasi banyak  Melihat arah yang di tunjuk dalam hati berdesir juga, karna melihat tempatnya menyendiri memisah di antara makam makam yang lain. Bila ingin menuju ke arah makam ini harus melewati semak semak yang lebat dan pepohonan yang besar.

 makam ibu dewi mayang sari



Karna di dorong rasa penasaran saya pun melangkahkan kaki ke arah makam tersebut. Selama menuju ke makam ini banyak monyet yang mengikuti saya. entah kenapa ketika sudah mendekati makam monyet ini pada berhenti dan memilih memanjat pohon di sekitarnya. Tempatnya yang  agak menyendiri, dan turun sedikit menyusuri pinggiran kali di atasnya membuat sedikit merinding. Pelan pelan saya mendekati makam ini, dalam benak masih penasaran siapa sebenarnya tokoh yang ada di pusara ini. setelah terdiam beberapa saat di sekitar makam ini  tidak lupa mengabadikanya gambar di Hp. 

  Tidak jauh dari tempat itu terdapat pula makam keramat Pangeran Surya Manggala yang berada di wilayah Kecamatan Kopo Serang.




Keunikan makam keramat ini selain berziarah, pengunjung bisa bercengkarama sambil memberikan makanan yang telah disediakan oleh para penjaja makanan pada ratusan ekor kera yang dikumpulkan oleh pemandu melalui suara khusus yang dimengerti oleh mereka. Lokasi ini ditempuh melalui jalur :
  • Balaraja – Cangkudu – Cisoka – Solear dengan jarak tempuh 19 km
  • Tigaraksa – Cisoka – Solear dengan jarak tempuh 16 km


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar